Monthly Archives: July 2021

nissa leaf segera muncul tahun ini

pertama kali meluncur pada 2010 secara global. Kini, sudah 500.000 unit Nissan Leaf terjual di seluruh dunia. Nissan Leaf diproduksi di Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris dan dijual di 59 negara di dunia.

mobil listrik murni ini dijual di dijual mulai dari USD 31.600 atau sekitar Rp 469 juta.

berdasarkan Permendagri No. 8 Tahun 2020 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, harga Nissan Leaf berada di bawah Rp 1 miliar.

tercatat memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Rp 529 juta, dengan pengenaan bobot sebagai Minibus. Serta Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB) sebesar Rp 555.450.000.

Pada model standarnya, motor listrik menghasilkan 147 hp dan torsi 236 lb-ft, yang dikirim ke roda depan melalui transmisi otomatis. Nissan Leaf dapat melaju dengan satu baterai lithium-ion 40 kWh terisi penuh sejauh 240 km.

menawarkan output 214 hp dan torsi 250 lb-ft. Tenaga listrik disimpan di baterai 62 kWh yang dapat membuatnya tahan melaju sejauh 363 km dengan satu kali pengisian penuh.

Baterai Nissan Leaf dapat diisi hingga 80 persen dalam waktu kurang dari satu jam menggunakan stasiun pengisian daya cepat.

5 Resiko Kendarai Mobil Pick Up Dengan Muatan Berlebih

Mobil pick up merupakan alat transportasi andalan yang berhasil menjadi salah satu alat transportasi penunjang kegiatan perekonomian. Dengan kemampuannya yang bisa mengangkut banyak barang ini mobil pick up biasanya dijadikan untuk jasa angkut barang hingga disulap menjadi kendaraan untuk menjual makanan dan minuman.

Alat transportasi satu ini memanglah terlahir sebagai kendaraan pekerja keras. Meski begitu, muatan yang diberikan harus tetap diperhatikan. Sering memuat barang dengan bobot berlebih, selain membahayakan juga membuat mobil jadi tidak awet.

Penggunaan mobil pick up sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan sehingga tidak menimbulkan dampak buruk. Ini 5 risikonya:

1. Tidak Aman Digunakan

Seperti yang disinggung sedikit diatas, dengan memuat barang dengan bobot yang berlebih akan berdampak buruk bagi keselamatan, karena keselamatan dan keamanan adalah faktor utama yang harus diperhatikan saat berkendara.

Dengan bobot muatan yang melebihi kapasitas mengakibatkan kehilangan keseimbangan mobil dan sulit saat bermanuver yang bersesiko hingga menyebabkan kecelakaan.

2. Performa Mesin Berkurang

Saat membawa muatan berlebih, mesin dipaksa untuk bekerja lebih keras. Jika dilakukan terus-menerus, dalam jangka panjang hal tersebut berpotensi mengurangi performa mesin dan kendaraan secara keseluruhan.

3. Boros Bahan Bakar

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mobil yang membawa muatan berlebih akan membuat mesin bekerja lebih keras agar bisa berjalan. Hal ini membuat bahan bakar yang dikeluarkan juga semakin besar.

4. Suspensi Tidak Maksimal

Suspensi menjadi tumpuan penting dalam kendaraan. Jika beban terlalu berat atau berlebihan, maka akan berpotensi mengurangi kinerja suspensi sehingga mobil jadi kurang optimal digunakan. Selain itu, kinerja suspensi juga mempengaruhi kemampuan rem dalam menghentikan laju kendaraan.

5. Ban Semakin Tipis

Memaksakan muatan secara berlebihan juga berisiko besar pada ban, karena membuat bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan aus.

Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban seiring adanya peningkatan suhu pada ban karena kelebihan muatan. 

Mazda CX-5 Platform RWD dan Mesin 6 Silinder

SkyActiv Multi-Solution Scalable Architecture, bakal melahirkan setidaknya total 13 kontestan hybrid, PHEV, dan battery EV. Merupakan salah satu akselerator program elektrifikasi untuk lima tahun mendatang.

teknologi enjin baru SkyActiv-X tengah dikembangkan. Diklaim menjanjikan keuntungan mesin diesel dan bensin tanpa membawa kekurangannya. Efisien, memainkan ‘trik sulap’ kompresi tinggi yang lebih canggih.

Mesin enam silinder anyar ini adalah mild-hybrid. Untuk itu, ia akan memiliki pada dasarnya sistem 48 volt ia memompa sedikit tenaga dan torsi untuk membantu mesin.

CX-5 konon kebagian opsi mesin bensin enam silinder segaris 3.000 cc dan diesel 3.300 cc. Versi bensin dibekali teknologi SkyActiv-X mild hybrid dan sanggup gelontorkan output sampai 282 hp/340 Nm.

CX-5 pertama kali mengusung basis terbaru ini. Ia merupakan salah satu generasi model yang sudah mengaspal cukup lama, sejak 2016. CX-5 juga jadi model terlaris sekaligus menguntungkan

perbedaan Daihatsu Rocky Tipe X

Rocky Tipe X sebagai model setingkat di atas varian termurah. Dipasarkan mulai Rp 200 jutaan.

Dimulai dari Tipe X standar manual seharga Rp 198,7 juta atau Rp 215,1 juta untuk CVT. Sementara itu, di atasnya mejeng pilihan X ADS dengan banderol Rp 206,7 juta atau Rp 223,1 juta.

Daihatsu siapkan pemacu tiga silinder 1.000 cc plus turbo khusus Tipe R. Sajikan output besar. Tapi tidak untuk Tipe X ke bawah. Mereka justru kebagian pemacu 1.200 cc.

Ekstraksi jantung 1.200 cc Rocky diklaim mencapai 88 PS pada 6.000 rpm dan diawal momen puntir 113 Nm di 4.500 rpm. Komposisi enjin NR 1.200 cc di model LCGC sendiri hanya sanggup gelontorkan 88 PS dengan torsi 108 Nm.

Rocky Tipe X terlihat lebih sederhana ketimbang varian tertinggi R bermesin turbo. Namun beruntungnya ia tidak sampai terlalu polosan seperti Tipe M.

memiliki panjang sekitar empat meter saja. Lebih tepatnya diukur 4.030 x 1.710 x 1.635 mm (PxLxT) di atas wheelbase sepanjang 2.525 mm. Jelas tubuhnya tidak sebesar hatchback kompak di pasaran hanya saja tidak juga lebih kecil dari city car 1.200 cc.

standar fitur keselamatan Rocky terbilang cukup baik. Airbag bukan merupakan komponen istimewa. Dua kantong udara datang mengisi acara di kasta terbawah sekalipun. Safety belt tiga titik tak perlu ditanya lagi, siap mengikat erat kelima penumpang plus seat belt warning dari kabin depan.